Kamis, 08 Januari 2015

BUDAYA POLITIK KETIMURAN

Budaya politik sering dipandang sebagai kondisi-kondisi atau corak yang mewarnaai pergerakan dari politik itu sendiri. Dimana karakter-karakter yang sudah mengental dalam kebiasaan untuk melakukan politik tersebut.
Indonesia kental dengan budaya politik kekeluargaan, atau bisa disebut budaya ketimuran. Budaya ini sangat merugikan rakyat yang dipimpin. Mereka lebih mengutamakan orang dekat, atau paling tidak orang yang mereka kenal. Kita ambil contoh yang paling ringan saja, dalam membuat KTP pasti ada yang mengantri cukup panjang, namun jika dalam antrian terdapat keluarga dari si petugas yang lebih tua, atau guru dari si petugas, atau teman akrab dari si petugas pasti akan didahulukan. itulah contoh paling ringan dari budaya politik kita, budaya ketimuran. Entah mulai kapan budaya itu lahir, budaya yang berawal dari rasa "sungkan" namun dijadikan suatu alasan untuk bertindak menyimpang hukum.
Menyinggung benar atau salah budaya ini, yang dalam pelaksanaannya tidak jauh beda dengan tindak nepotisme. Seperti contoh dalam praktiknya saat ini yakni putera SBY Edi Baskoro (Ibas), yang maju menjadi Caleg Partai Demokrat. Dua anak Bupati Sragen (juga Ketua DPC PDIP Sragen) maju sebagai Caleg PDIP. Sementara  Bupati sekaligus Ketua DPC PDIP Sukoharjo menempatkan istrinya sebagai Caleg PDIP untuk DPRD Sukoharjo. Tak hanya di kalangan pejabat eksekutif, di kalangan elit Parpol pun tak ketinggalan. PDIP memasang suami dan putri ketua umumnya sebagai Caleg DPR RI. Di PAN, putera Amien Rais menjadi Caleg. Sementara di Golkar memasang putra Agung Laksono. Dan sebagainya.Lalu bagaimana sistem-sistem yang katanya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat? Hal ini tidak jauh beda dengan negara-negara lain yang menggunakan sistem monarki. Yang lebih mengutamakan keturunan sebagai penerus kekuasaannya. Tanpa melihat dan mempertimbangkan ada atau tidaknya kemampuan yang dimiliki.

KAUM PEMUDA DALAM SEJARAH DAN POLITIK INDONESIA


“Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan ku goncangkan dunia” itulah kalimat yang pernah diucapkan oleh pahlawan kita yang juga menjadi Presiden pertama Indonesia, Bung Karno. Dalam tulisan ini akan diusung sejarah-sejarah besar Bangsa Indonesia yang mana sejarah tersebut dipelopori oleh kaum muda. Dalam sejarah Indonesia mulai dari kebangkitan sampai reformasi, pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai ujung tombak atau yang biasa disebut “agen of change” (agen perubahan). Kebangkitan bangsa yang diawali organisasi Budi Utomo, Sumpah Pemuda 1928, pelaksanaan proklamasi yang terjadi lebih tepat karena peranan pemuda. Bahkan setelah kemerdekaan peranan pemuda tidak surut karena tidak berkurang hebatnya.